BataraBaruna Batara Baruna adalah Dewa Air yang muncul dalam tiga lakon berjudul Rama Tambak, Arjunasasra Cangkrama Samodra, dan Pendadaran Siswa Sokalima. Dalam lakon-lakon tersebut, Batara Baruna digambarkan sebagai sosok yang murah hati. Dia memiliki kendaraan berwujud raksasa bernama Makana. Batara Candra
KawruhYang Aku peroleh Di Pantai Pandawa Bali, Pantai Virgin Dan Pantai Utara Jawa.Keilmuan Olah Energy Dari Sang Hyang Baruna ( Varuna GOD) Dengan Accesing ENERGY COSMIC RETTA yang Beliau JAGA .DEWA BARUNA Dipercaya mampu Berubah menjadi NAGA yang menjaga SAMUDERA DI SELURUH DUNIA . Beliau adalah ADITYA dan juga ASSURA .Memiliki KekuatanDewataNawa Sanga tidak sama dengan Sang Hyang Widh. Dewa adalah perwujudan sinar suci dari Hyang Widhi (Tuhan) yang memberikan kekuatan suci untuk kesempurnaan hidup mahluk. Dewa berasal dari bahasa Sansekerta "div" yang artinya sinar. Kresnadan Arjuna bersedia membantu Agni, namun terlebih dahulu mereka meminta Agni agar menyediakan senjata kuat bagi mereka berdua untuk menghalau gangguan yang akan muncul. Kemudian Agni memanggil Baruna, Dewa Lautan. Baruna memberikan busur suci bernama Gandiwa serta tabung berisi anak panah dengan jumlah tak terbatas kepada Arjuna. KBRN Denpasar: Pesta Kesenian Bali (PKB) sudah memasuki hari keenam Sabtu, (18/6/2022). Bertepatan dengan Hari Suci Kuningan semalam, para pengunjung PKB diguncang dengan aksi seniman Kota Denpasar yang spektakuler. Bertempat di kalangan Ayodya, Sanggar Gita Bandana Praja Denpasar menampilkan Utsawa Setelahitu dilanjutkan dengan mengunjungi Tanah Lot, kawasan pantai selatan yang terkenal dengan keunikan pura ditengah laut (Pura Tanah Lot) dan keindahan sunsetnya. Pura Tanah Lot adalah tempat pemujaan kehadapan Sang Hyang Baruna (manifestasi Tuhan sebagai Dewa laut). makan malam di pawon pasundan; Tour selesai disini dan kita kembali ke hotel.
AdalahHyang Baruna, sang penjaga lautan, yang kemudian melaporkan keadaan tersebut kepada Sanghyang Manikmaya di Suralaya. Sanghyang Manikmaya pun kemudian memerintahkan segenap dewa dewa perang untuk menyelesaikan perkara itu, dengan perintah bahwa bila tak dapat diselesaikan, hendakanya bayi raksasa itu di lenyapkan saja.