– Dunia mengakui bahwa Jepang telah menjelma menjadi Negara yang kuat dan modern yang kedudukannya sejajar dengan Negara-negara besar di barat. Jepang yang baru telah mencapai perkembangan dalam segala bidang, seperti perkembangan industrI, perdagangan, pendidikan, dan angakatan jepang menjadi Negara yang kuat, Jepang mulai melibatkan diri dalam dunia internasional dan membuat konflik dengan Negara-negara lain, misalnya masalah Korea melibatkan Korea dalam perang melawan Cina, kemudian disusul dengan perang melawan Rusia. Ini berarti Jepang mulai mempraktekan politik imperialisme seperti Negara-negara – Faktor yang Mendorong Jepang Sebagai Negara Imperialis Munculnya Jepang menjadi negara imperialisme pada awalnya di latar belakangi dari proses restorasi yang terjadi di jepang, hal itu kemudian menbawa kemajuan yang cukup pesat bagi jepang dalam berbagai sektor. jepang berhasil menjadi negara maju, modern dan sejajar dengan negara-negara baratnya lainnya, hal tersebut kemudian menimbulkan keinginan dan ambisi untuk melakukan imperialisme terhadap negara-negara lain, hal tersebut di latarbelakangi oleh hal-hal Pertumbuhan PendudukKepulauan Jepang yang terletak di lepas pantai timur benua Asia membentang seperti busur ramping sepanjang km dengan luas total km persegi, sedikit lebih luas dari Inggris, hanya sepersembilan dari luas Amerika Restorasi Meiji 1868 Jepang sepenuhnya menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian. Akan tetapi sejak modernisasi yang dijalankan oleh Kaisar Meiji, Jepang mulai mengembangkan insustri dalam negeri. Memasuki abad ke-20, Jepang telah tumbuh menjadi negara modern dan negara industri pertama di yang mengagumkan itu sebaliknya membawa dampak yang tidak diinginkan sama sekali. Kemajuan-kemajuan tersebut diiringi pula dengan pertambahan jumlah penduduk yang pesat. Tentang perkembangan cacah jiwa penduduk di Jepang itu tercatat sebagai berikutTahun 1828 = 26,5 juta Tahun 1872 = 34,8 juta Tahun 1920 = 55,4 uta Tahun 1935 = 69,2 di atas bermakna bahwa negara kepulauan yang miskin akan sumber alam tersebut kini menanggung jumlah penduduk yang sangat besar dalam luas yang relatif sempit. Kenyataan ini menjadi masalah yang meresahkan pemerintah Jepang. Karena dengan berlipatgandanya jumlah penduduk, menyebabkan Jepang menjadi negara jalan keluarnya, Jepang pada awalnya menempuh kebijakan dengan jalan emigrasi. Namun setelah negara-negara menutup pintu imigrasinya bagi bangsa Jepang menyebabkan Jepang menjadi kalap dan haus tanah. Didukung oleh persenjataan militer yang kuat dan modern, Jepang mulai melakukan petualangan-petualangan milter yang merisaukan kepadatan penduduk inilah yang menjadi awal kesulitan Jepang dan menjadi faktor yang cukup penting dalam kerangka imperialisme Jepang di Retriksi pembatasan Imigrasi Bangsa JepangSejarah emigrasi bangsa Jepang dimulai pda tahun 1868 dengan keberangkatan kapal yang memuat para pemukim Jepang yang pertama ke Hawaii. Pada tahun-tahun selanjutnya, Amerika Serikat dan Amerika Latin menjadi tujuan yang disukai oleh para emigran bangsa Jepang. Dalam waktu 70 tahun sebelum Perang Dunia II, jumlah orang Jepang yang beremigrasi adalah sekitar bangsa Jepang ini kemudian terhenti setelah memuncaknya ketegangan antara Jepang dengan negara-negara Barat, dimana negara-negara di dunia menutup pintu untuk imigrasi dari Jepang, walaupun umpamanya wilayah Afrika maupun wilayah Amerika Selatan masing kosong dan mengerahkan kelebihan penduduknya ke Asia atau Australia juga tidak memungkinkan karena negara-negara di Asia sudah dikuasai oleh imperialisme Barat yang nota-bene adalah musuh Jepang. Sementara itu Australia sudah lama menutup pintu imigrasinya bangsa bangsa non kulit putih, seperti yang dicatat oleh Siboro, bahwaDalam tahun 1880-1881 dan tahun 1888 diadakan konferensi antar koloni, dimana diputuskan bahwa semua koloni mengetatkan undang-undang imigrasinya. Antara tahun 1891 dan 1901, kebijaksanaan- kebijaksanaan untuk mempertahankan White Australia dikembangkan. Tujuannya adalah mencegah masuknya semua orang berkulit berwarna … Sesudah federasi terbentuk, kebijaksanaan ini dinyatakan juga dalam undang-undang tahun 1901 dan terkenal dengan nama Imigration Retriction Act. Maksudnya adalah mencegah masuknya imigran non kulit pembatasan imigrasi bangsa Jepang itu dilatarbelakangi oleh ketakutan bangsa Barat akan superioritas Jepang membahayakan kedudukan mereka di Asia. Hal ini bermula ketika Jepang berhasil mengalahkan Rusia dalam perang tahun 1905 dan muncul sebagai “bahaya kuning” di Asia Amerika, gejala kekhawatiran ini nampak lebih nyata. Para pelajar Amerika menunjukkan sikap anti terhadap para pelajar Jepang. Presiden Roosevelt yang menyadari hal ini segera mengambil langkah pembatasan terhadap arus imigrasi Jepang. Pada tahun 1924 Amerika menutup pintu imigrasinya serapat-rapatnya bagi Jepang, namun bangsa kulit putih boleh masuk meskipun dibatasi. Diskriminasi ini melukai hati orang Jepang dan dinilai sebagai paksaan untuk melakukan ekspansi keluar Perkembangan Industri JepangProses modernisasi di Jepang sesungguhnya dimulai sejak pembukaan Jepang oleh Commodore Perry yang memaksa Jepang membuka beberapa pelabuhannya dan memberi konsesi pada negara-negara pembukaan Jepang dan berakhirnya politik “isolasi” pemerintah Bakufu yang berlangsung selama 200 tahun lebih 1639-1864, bangsa Jepang mulai menyadari ketinggalan-ketinggalan yang mereka yang dicapai selama negara tertutup, ternyata tidak dapat mengimbangi kemajuan yang dicapai negara-negara Barat. Timbul kesadaran bahwa Jepang harus secepat mungkin mengadakan perubahan dan menyesuaikan diri pada perkembangan baru yang terjadi di negara-negara Barat kalau tidak ingin dijajah seperti bangsa-bangsa lainnya di Asia pada masa itu. Perubahan dan penyesuaian diri tersebut dikenal dengan Restorasi Meiji dalam arti sempit dapat diartikan sebagai pemulihan kembali Kaisar Meiji setelah penggulingan pemerintahan Tokugawa pada tanggal 3 Januari 1868 oleh kekuatan-kekuatan yang dipelopori oleh daerah-daerah Satsuma sekarang propinsi Kagoshima, dan Coshu sekarang propinsi Yamaguchi. Peristiwa tersebut telah membuka ke arah pembaharuan-pembaharuan dalam bidang politik, ekonomi, pendidikan, angkatan perang, dan lain-lain, serta meletakkan sendi-sendi bagi suatu Jepang beberapa faktor yang memungkinkan tercapainya modernisasi secara cepat. Pertama, dasar-dasar untuk mencapai modernisasi sebenarnya sudah ditanamkan sejak jaman Tokugawa yang berlangsung kira-kira dua setengah abad lamanya. Karena selama itu rakyat Jepang telah ditempah dalam persatuan dan kebiasaan patuh kepada pimpinan dengan kerelaan mengorbankan diri. Kepatuhan tersebut kemudian menjelma menjadi bentuk cita-cita nasional dengan kesetiaan kepada Tenno dan cinta tanah ini menjadi salah satu faktor yang mendorong tercapainya pembentukan masyarakat modern. Kedua, bangsa ini dari pembawaannya adalah bangsa yang ingin sekali belajar dari yang lain, berhasrat besar menerima pengetahuan itu dan melakukan perbaikan atasnya. Mottonya; “cari dan temukan praktek terbaik di seluruh dunia dan lakukan perbaikan atasnya.” Hal inilah yang menyebabkan Jepang mengalami “loncatan-loncatan” besar kemajuannya, seperti yang dicatat oleh Richard Deacon bahwa Jepang sesungguhnya telah beralih dari abad ke-17 ke abad ke-20 hanya dalam waktu 50-60 tahun. Pada tahun-tahun 1840-an kehidupan di Jepang kira-kira seperti kehidupan di Inggris dalam tahun-tahuan 1640-an. Menjelang tahun 1910, Jepang telah berperadaban tinggi dan senada juga dikemukakan oleh Jacob Buckhard yang dikutip oleh Kenneth B. PyleTiba-tiba saja proses sejarah telah dipercepat secara mengerikan. Sebaliknya perkembangan yang biasanya memakan waktu berabad-abad lamanya melompat cepat seperti makhluk halus phantoms dalam hitungan bulanan atau mingguan saja dan selesailah prosesnya. Masa Showa yang dimulai dengan naiknya Hirohito menjadi kaisar tahun 1926 menggantikan Kaisar Taisho 1912-1925, memberikan suasana yang penuh harapan. Perindustrian di negara ini terus berkembang yang ditandai dengan munculnya kota-kota industri baru. Perkembangan ini ditopang oleh kemajuan perdagangan luar negeri yang semakin meluas dari tahun ke dengan perkembangan industri dalam negeri, Jepang akhirnya mengalami kesulitan dalam hal penyediaan sumber bahan mentah berupa minyak, besi, batu bara, dan sebagainya dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini dikarenakan Jepang tidak memiliki sumber bahan mentah dalam negeri yang cukup untuk mensuplai kebutuhan itu kesulitan ekonomi yang melanda dunia pada jaman Malaise sekitar tahun tigapuluhan mendorong negara-negara di dunia memberlakukan tarif proteksi atas barang impor. Akibatnya Jepang kehilangan pasaran produksi akan sumber bahan mentah dan daerah pasaran produksi menimbulkan imperialisme modern Jepang. Sebagai implikasinya, perhatian Jepang diarahkan untuk sumber bahan baku industri dan daerah pasaran hasil produksinya, yakni ke Manchuria, Tiongkok, demikian pula wilayah Asia Tenggara dan India.
PerhatikanPernyataan-pernyataan Dibawah Ini!1) Untuk Memenuhi Kebutuhan Barang Dan Jasa Dalam Negeri, 2) Keinginan Memperoleh Keuntungan Dan Meningkatkan Pendapatan Negara, 3) Keinginan Membuka Kerja Sama, Hubungan Politik, Dan Dukungan Dari Negara Lain, 4) Ajang Persaingan Tiap Negara.
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Mulai dari sumber daya alam, sumber daya manusia, sampai kemajuan teknologi berperan besar dalam merangsang pertumbuhan ekonomi. Indikator pertumbuhan ekonomi ini selalu dijadikan target utama bagi tiap pemerintahan di suatu negara demi memastikan bahwa negaranya bergerak ke arah yang maju dan lebih baik. Jika pertumbuhan ekonomi merosot, tentu mereka harus berpikir keras bagaimana mengembalikannya. Mengetahui angka pertumbuhan ekonomi juga sangat penting untuk menentukan arah kebijakan dan strategi ke depannya. Lantas apa sih yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi dan apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi? Apa itu pertumbuhan ekonomi? Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah proses perubahan kondisi ekonomi suatu negara secara berkesinambungan, menuju ke keadaan yang lebih baik dalam jangka waktu tertentu. Pertumbuhan ekonomi ini bisa terjadi akibat beberapa faktor, di antaranya lewat kualitas sumber daya alam dan sumber daya manusia. Pertumbuhan ekonomi suatu negara bisa dilihat dari beberapa tanda-tanda, seperti meningkatnya produktivitas barang jasa dan meningkatnya pendapatan negara. Sementara indikator pertumbuhan ekonomi bisa dilihat dari Produk Domestik Bruto PDB. Bagaimana cara menghitung pertumbuhan ekonomi suatu negara? Sebelum membahas tentang faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, penting untuk mengetahui bagaimana sih cara mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pertumbuhan tersebut bisa dilihat dari pergerakan PDB dari tahun ke tahun. PDB merupakan nilai pasar dari barang dan jasa yang diproduksi suatu negara dalam satu periode, biasanya satu tahun. Data tentang PDB ini selalu diumbar oleh pemerintah ke masyarakat melalui situs resmi atau media massa. Lalu bagaimana cara mengukur pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan PDB? Keterangan, R= Pertumbuhan Ekonomi PDBrt= Produk Domestik Bruto tahun tertentu PDBrt-1= Produk Domestik Bruto tahun sebelumnya Dengan rumus tersebut, kamu bisa mengetahui berapa persen pertumbuhan ekonomi suatu negara. Lantas, apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi? sumber daya alam termasuk faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara ada yang dari dalam atau internal dan ada juga yang dari luar atau eksternal. Meningkatkan kualitas dan kuantitas faktor-faktor ini bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara efektif. Setidaknya ada lima faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. 1. Sumber daya alam Pertumbuhan ekonomi bisa menunjukkan sisi positifnya bila suatu negara memiliki sumber daya alam yang memadai dan dibutuhkan oleh banyak negara. Indonesia sendiri memiliki banyak sumber daya alam yang bermanfaat, seperti misalnya mulai dari gas, minyak, timah, dan lain-lain. Total kekayaan sumber daya alam di Indonesia sendiri diperkirakan mencapai lebih dari Rp 200 ribu triliun! Asalkan mampu menjaga keseimbangan antara ketersediaan dan permintaan sumber daya alam, pertumbuhan ekonomi suatu negara akan bergerak positif. 2. Infrastruktur Pemerintahan Jokowi di periode 2014-2019 kemarin sangat mementingkan pembangunan infrastruktur. Jalan tol, pelabuhan, sampai bandara baru dibangun guna menunjang aktivitas kegiatan ekonomi. Semakin bagus infrastrukturnya, maka semakin rendah biaya produksi yang akan dikeluarkan oleh sektor industri. Misalnya dengan adanya Tol Jawa yang membentang dari ujung Jawa Barat sampai Jawa Timur telah membantu mempercepat sektor industri dalam proses pendistribusian barang. 3. Sumber daya manusia Bukan cuma sumber daya alam saja, sumber daya manusia juga menjadi faktor penentu pertumbuhan ekonomi suatu negara. Negara bisa menggenjot peningkatan kualitas sumber daya manusia agar lebih terampil dan terlatih. Kualitas sumber daya manusia yang terampil dan terlatih akan berguna untuk mendongkrak produktivitas bisnis. Jika banyak bisnis berkembang, tentu pertumbuhan ekonomi juga akan terdongkrak. 4. Teknologi Sekarang zaman sudah semakin canggih, teknologi pun menjelma menjadi faktor yang menentukan bagi pertumbuhan ekonomi. Dengan kehadiran teknologi, sektor industri menjadi lebih mudah untuk meningkatkan produktivitas mereka, bahkan ketika tenaga kerjanya tak memadai. 5. Hukum dan kebijakan Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi selanjutnya tentu saja hukum dan kebijakan suatu negara. Contohnya. pertumbuhan ekonomi bisa bergerak positif bila didukung dengan kebijakan yang ramah industri. Faktor apa saja yang menghambat pertumbuhan ekonomi? Sementara itu, ada beberapa faktor yang membuat pertumbuhan ekonomi itu melambat. Apa saja? 1. Rendahnya akses kesehatan dan pendidikan Di Indonesia sendiri, masih banyak kelompok masyarakat yang sulit mendapatkan akses kesehatan dan pendidikan yang memadai. Padahal kesehatan dan pendidikan salah satu faktor yang bisa meningkatkan produktivitas masyarakat. Oleh sebabnya, kelompok ini sangat sulit untuk bekerja lebih produktif, karena keterbatasan akses tersebut. Pemerintah sendiri telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk memberikan fasilitas kesehatan dan pendidikan yang adil bagi semua orang, salah satunya lewat BPJS Kesehatan dan Bantuan Operasional Sekolah. 2. Kurangnya infrastruktur yang diperlukan Inilah salah satu faktor yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi di daerah di Indonesia mengalami ketimpangan. Sebut saja, Jawa lebih maju ketimbang daerah Indonesia Timur, karena Jawa merupakan pusat pemerintahan dan memiliki infrastruktur yang memadai. Sementara di Timur sana, infrastruktur baru mulai dikebut beberapa tahun belakangan ini. Padahal sumber daya alam di sana sangatlah melimpah dan bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menggejot pertumbuhan ekonomi Indonesia. 3. Tidak adanya kepastian investasi Investasi bisa membantu pertumbuhan ekonomi suatu negara. Tapi sayangnya, investor ogah mengalokasikan asetnya ke negara yang tidak bisa memberikan keuntungan di masa depan bagi mereka. 4. Kondisi politik yang tidak stabil Kondisi politik yang tidak stabil juga menimbulkan ketakutan bagi para investor. Contohnya seperti pertarungan politik antara oposisi dan koalisi yang terjadi secara terus-menerus bisa menimbulkan ketidakpastian iklim investasi. 5. Korupsi Korupsi apalagi yang melibatkan keuangan negara jelas sangat menghambat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Maraknya kasus korupsi juga membuat iklim investasi menjadi tidak stabil. Apa bedanya pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi? Selain pertumbuhan ekonomi, mungkin kamu juga mendengar kata pembangunan ekonomi. Kedua hal ini ternyata tidaklah sama. Pertumbuhan EkonomiPembangunan EkonomiLingkup pertumbuhan ekonomi lebih sempit. Biasanya dilihat dari PDB tahunanSementara konsep pembangunan ekonomi jauh lebih luas, tidak hanya melihat dari PDB, tetapi juga dari standar hidup masyarakatnyaPertumbuhan ekonomi berfokus pada pendapatan negara sajaPembangunan ekonomi tidak hanya melihat dari pendapatan negara, tetapi juga peningkatan pendapatan dan kualitas hidup masyarakatnyaDilihat dalam jangka waktu singkat, biasanya per tahunDilihat dalam jangka waktu yang lamaDiukur secara kuantitatif dari PDBDiukur secara kuantitatif dan kualitatif dengan indeks pembangunan manusia Bagaimana cara agar sebuah negara bisa mendorong pertumbuhan ekonomi? Jika sebuah negara memiliki banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi seperti yang disebutkan di atas, pertumbuhan ekonomi bukanlah perkara yang sulit untuk diraih. Tapi bagaimana jika faktor-faktor tersebut terbatas, negara tersebut harus berpikir secara cerdas untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengeluarkan kebijakan fiskal yang masif. Apa saja? Bisa dengan pemotongan pajak, atau justru menghamburkan lebih banyak uang untuk memberikan subsidi. Dengan cara itu akan memberikan keleluasaan kepada sektor industri maupun masyarakat untuk lebih produktif lagi. Tapi sayangnya kebijakan ini tidak bisa dilakukan terus-terusan, khawatirnya justru akan membuat negara merugi, dan pertumbuhan ekonomi malah merosot. Bank Sentral setiap negara juga bisa membantu merangsang pertumbuhan ekonomi dengan kebijakan moneter mereka, seperti mengedarkan lebih banyak uang dan menurunkan suku bunga. Intinya faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi bukan hanya sebatas barang dan jasa saja, melainkan juga hukum dan kebijakan.
ijiJ0SK. zat525jr2d.pages.dev/193zat525jr2d.pages.dev/471zat525jr2d.pages.dev/658zat525jr2d.pages.dev/593zat525jr2d.pages.dev/14zat525jr2d.pages.dev/17zat525jr2d.pages.dev/773zat525jr2d.pages.dev/942zat525jr2d.pages.dev/313zat525jr2d.pages.dev/62zat525jr2d.pages.dev/126zat525jr2d.pages.dev/384zat525jr2d.pages.dev/626zat525jr2d.pages.dev/271zat525jr2d.pages.dev/290
dibawah ini adalah faktor pendorong perekonomian jepang berkembang pesat kecuali